Cerpen Kisah Klasik Bersama Sahabat!
Sinjai Blog
Kisah Klasik Bersama Sahabat
Sore
Itu Di Tepi Pantai yang hangat karena sang mentari, terjadi pertengkaran kecil
antara 2 orang sahabat, Ernest dan Odin
itulah nama mereka. Mereka adalah 2 orang yang menjalin hubungan
persahabatan sudah hampir 10 tahun , mulai dari mereka sd dan hingga kini
mereka duduk di bangku kelas 2 sma. Konflik yang tertumpah di tepi pantai yang
hangat itu dipicu oleh rasa cemburu seorang sahabat.
Pada
pukul empat sore , matahari masih belum berhenti bersinar mereka mencoba mengakiri
persahabatan mereka. Mereka terus berdebat satu sama lain, tidak ada dari
mereka yang mau mengalah dan sedikit demi kata kata kasar di lontarkan dari
mulut kemulut. Entah siapa yang salah seakan mereka semua benar.
“
Kenapa nasibku selalu sial seperti ini ? , apakah ini karma bagiku atau hanya keberuntunganku
memang sudah habis ? “ lontaran kata kata kesal keluar dari mulut Odin.
“
Bukan Kau yang Dia Pilih , tetapi orang yang lebih baik darimu. Dia lebih
beruntung dari dirimu dan dirimu memang terserang dengan apa yang namanya karma
! “ Balasan Ernest yang membelakangi Odin , dengan wajah santai tetapi
menyimpan banyak kekesalan dan kesedihan.
Ini
Kisah yang dimulai pada waktu Kelas 1 SMA , mereka adalah murid baru di SMA 1
Sinjai. Mereka sangat senang karena 2 sahabat ini bisa bersatu kembali karena
mereka menempati kelas yang sama. Ernest dan Odin begitu beruntung karena
mereka dapat masuk di sekolah favorit sembari juga mendapatkan teman baru.
Tetapi Odin menganggap dirinya lebih beruntung karena di sana dia bertemu
dengan seorang pujaan hatinya dan dia mengatakan bahwa itu adalah cinta sejati
dirinya. Odin dengan begitu bahagia karena bertemu dengan wanita bernama Cindy
, sang pujaan hati Odin yang kemudian menceritakan kepada sahabatnya Ernest tentang
apa yang dia rasakan.
“Nest aku tadi ngelihat murid perempuan yang
mempesona banget !, jadi naksir aku sama dia . “ Kata-kata jujur yang keluar
dari mulut Odin.
“
Wah hebat dong, gimana kalau kamu Gebet dia aja Din ! , lalu nanti disaat yang
tepat kamu langsung nembak aja” dibalasnya Dengan senang Hati oleh Ernest.
Waktu
demi waktu telah berlalu Odin semakin dekat dengan Cindy dan juga mereka
bagaikan tinta dan kertas yang sulit untuk dipisahkan. Perasaan Odin terhadap
Cindy hari demi hari menjadi sangat mendalam dan sangat besar bahkan jika ruang
dihati ada batasnya mungkin perasan Odin itu sudah melalui batasan ruang di
hatinya. Tetapi sayangnya Cindy tidak seperti Odin , dia hanya menganggap Odin
sebagai sahabat atau mungkin sebatas teman. Dia tidak menaruh perasaan apa-apa
untuk Odin karena hatinya kini sudah terkunci untuk satu orang dan yang dapat
membuka kunci hatinya itu hanya pemuda itu. Cindy sadar bahwa Odin mencintai
dirinya dan tidak ingin membuat dia kesal karena cintanya bertepuk sebelah
tangan. Odin yang kini merasa hidupnya lebih berwarnah terus menerus meminta
saran kepada temannya Ernest , yang kemudian dengan senang hati sahabatnya itu
mau membantunya dengan penuh perjuangan.
“
Din , sebenarnya gebetan kamu itu yang mana sih ? , nama Cindykan ada lebih
dari 7 orang di sekolah ini ! , beritahu dong Cindy yang mana supaya jadi
semakin akrab kitanya ! “ dengan senyum ernest melakukan candaan.
“
Aah , kamu akan tahu nanti setelah kami jadian dan pada saat itu aku janji akan
traktir kamu makan siang ok ! “ dengan senang hati Odin menjawab candaan
Ernest.
“
Wah asik dong semoga Cindy ini bukan dia , yang setia, cantik, baik hati, dan
kece ! “ Sambil tertawa Ernest membalas jawaban dari Odin
“
Hahaha ya memang Cindy seperti itulah , diakan wanita paling anggun di sekolah
ini “ sembari tertawa Odin lagi-lagi menjawab balasan dari Ernest.
Setelah
pulang sekolah Ernest yang berjalan sendirian itu dikejutkan oleh seseorang
teman lama yang baru bertemu lagi dengan dirinya pada waktu SMA ini . dia kaget
bahwa teman lamanya itu yang dulu dia sukai ternyata bersekolah di sini.
Sungguh Ernest pun merasa sangat beruntung karena bisa bertemu lagi dengan
cinta sejatinya semasa SMP , rasa bahagia ini lalu menjadi momen momen langkah
untuk seseorang yang sedang jatuh cinta. Perbincangan hangat pun dimulai dengan
Ernest yang mengawalinya , mereka sudah berbicara hampir 2 jam lamanya karena
ini adalah momen yang pas sejak sekian lama mereka tidak bertemu karena teman
lama Ernest itu pindah pada waktu kelas 2 SMP. Banyak kisah-kisah klasik semasa
SMP yang mereka ceritakan sembari membeli minuman kaleng yang dingin. Mereka
berdua sama-sama memendam rasa dari pertama kali mereka bertemu dan tidak ingin
orang lain yang mengisi hati mereka melainkan hanya mereka yang saling mengisi
satu sama lain. Buah percakapan mereka mulai habis dan akhirnya mereka berpisah
untuk pulang ke rumah mereka masing masing , lalu sebelum mereka pulang ernest
kemudian mengatakan sesuatu kepada teman
lamanya.
“
Cici ,malam minggu ini kamu mau tidak untuk makan malam sama Aku ? “ Ernest
berkata kepada teman lamanya yang ternyata bernama Cici itu.
“
Mau banget apalagi makan malamnya
romantis-romantisan sama kamu ! “ sembari tersenyum si Cici kemudian pergi
beranjak pulang.
Sesampainya
di Rumah Ernest langsung memanggil Odin kerumahnya , tidak lama setelah itu
Odin pun datang untuk bertamu dan bermain. Ernest yang merasa bahwa dirinya
adalah orang yang paling bahagia di dunia ini kemudian menceritakan kisahnya
yang tadi. Odin yang mendengar semua cerita Ernest kemudian merasa sangat
bahagia karena bukan hanya dia yang mendapat gebetan tetapi sahabatnya juga
begitu. Mereka saling memberikan saran satu sama lain dan berjanji tidak ingin
mengenalkan gebetan mereka sebelum mereka jadian dengan gebetan mereka itu.
Sekolah
pun dimulai dan mereka tidak membahas masalah pelajaran melainkan masalah
percintaan hingga jam istirahat tiba. Mereka berdua tidak pergi jajan dan
bermain melainkan hanya membahas masalah gebetan yang mereka cintai.
“
Gini Din , Gebetan aku ini adalah teman lama aku waktu di Smp. Dia itu adalah
orang yang sangat baik kepada aku dan juga suka menolong. Karena saking
sayangnya aku sama dia aku sampai-sampai memberikan nama panggilan untuknya
yaitu Cici ! , nama yang keren untuk menyingkat nama Aslinya ! “ Sambil
tersenyum bahagia Ernest membicarakan Gebetannya itu.
“
Wah belum pacaran aja udah ada panggilan kesayangannya jadi iri aku , kalau
begitu aku ingin nembak gebetan aku setelah penaikan kelas ini.” Kata Odin yang
bahagia karena saking cintanya kepada Cindy.
Waktu
terus berlalu semenjak saat itu hingga kini setelah penaikan kelas , mereka
kini berada pada bangku kelas 2 SMA yang tidak menggunakan sistem rolling dan
mereka bersahabat itu kini duduk dikelas yang sama lagi untuk kedua kalinya.
Setelah tiga minggu belajar di kelas 2 , Odin kini membulatkan tekatnya dengan
perasaan yang seyakin yakinnya untuk menembak Cindy. Dengan bekal Cintanya yang
besar dan keyakinan yang begitu kuat akan diterimanya cintanya itu rasa keberanian
pun muncul dalam dirinya seakan dunia ini berada di tangannya. Odin kemudian
mengajak Cindy untuk makan malam sembari untuk menembaknya. Yah, ajakan itu
tidak ditolak oleh Cindy karena dia mengira ini ajakan dari seorang teman. Lama
menunggu dan akhirnya Cindy datang dengan dandanan yang cantik jelita. Odin
merasa bahagia karena seorang bidadari berada didepannya. Tanpa basa-basi lagi
setelah menu makanan dipesannya , Odin lalu menyatakan perasaannya kepada
Cindy.
“
Cindy , sejak pertama kali melihatmu , mataku tersipu kagum oleh dirimu dan
tidak dapat berpaling kepada wanita lain selain engkau. Kini Cindy tidak ada
yang perlu ku sembunyikan lagi, Aku yang sederhana ini menyukai seorang wanita
yaitu Dirimu. Apakah kamu mau jadi Pacarku ?” dengan berbekalkan keberanian
Odin menyatakan cintanya kepada Cindy.
Tetapi
lain Cindy lain Odin , perasaan mereka berbeda bagai bumi dan langit “ Maaf
Din, kayaknya aku tidak bisa menerima cintamu karena aku sudah menganggap kamu
sebagai teman, dan hubungan kita memang hanya sebatas teman. Lagi pula aku juga sudah memiliki orang lain
yang aku sayangi dan juga aku tinggal menunggu jawaban dari dirinya , menunggu
apakah dia akan membuka kunci yang ada di hatiku ini atau tidak , jadi sekali
lagi maaf.” Dengan Rasa berat hati Cindy
menyatakan hal seperti itu.
Tetapi
Odin yang sangat percaya diri tidak sadar dan tidak mendengar kata-kata Cindy
dan masih menanyakan pertanyaan yang sama “ Cindy , mauka kamu jadi pacarku ?
“. Tetapi penolakan masih saja terjadi hingga Odin sadar dia sudah terlambat
dan di lewati oleh pemuda lain. Dia hanya bisa berkata “ Aku memang Tidak
Beruntung”.
Tiga
minggu terlewati dan Odin ingin melepaskan masa-masa kelam dihatinya melalui
curhatannya kepada Ernest. Ernest yang sangat mengerti keadaan Odin menjadi
takut untuk menembak teman lamanya itu karena dia takut untuk sakit hati jika
cintanya ditolak. Tetapi karena janjinya kepada odin akan menembak sang gebetan
, lalu Ernest pun memberanikan dirinya walaupun tahu mungkin dia akan di tolak
mentah-mentah. Odin yang masih merasa Galau itu tidak lupa untuk mensupport
sahabatnya karena dia tidak ingin kisah yang sama terulang untuk sahabatnya
itu. Dengan dibekali keberanian, kepercayaan diri, serta dukungan dari seorang
sahabat. Ernest lalu menemui teman lamanya Cici untuk menyatakan perasaan yang
tak biasanya itu kepada Cici. Mereka akhirnya kembali bertemu dan berbincang
bincang akan banyak hal serta tak luput juga mengenai pribadi masing-masing.
“
Cici kamu tahu tidak ? , aku sebenarnya
sayang sama kamu tapi aku takut kamu akan menolak. Dan juga cintaku ini tak
seperti cinta orang lain dan juga ini sangat besar sehingga tak dapat lagi ku
pendam , Cici apakah aku pantas untuk menjadi kekasihmu ?. Dan Apakah kamu mau
jadi Kekasihku ? “ Serangkaian kata-kata
Rayuan Cinta Dinyatakan Ernest.
Cici
dengan terkagum-kagumnya lalu menjawab “ Iya , Aku mau kok Ernest. Aku juga
selama ini cinta sama kamu dan tidak ingin kehilanganmu.” Dengan bahagia mereka
akhirnya menjadi pasangan kekasih yang saling mencintai.
Setelah
hari itu mereka pun jadian dan Ernest memberitahu Odin bagaimana bahagianya
bisa mendapatkan hati teman lamanya itu. Odin yang mendengar semua ucapan
Ernest merasa sangat bahagia dan kemudian ingin merayakan keberhasilan Ernest.
Pulang sekolah Odin yang begitu penasaran ingin melihat kekasih Ernest kemudian
menunggu di depan sekolah sambil meminum minuman kalen dan memakan kacang
kulit. Tidak lama setelah itu Ernest berjalan menuju keluar sekolah bersama
pujaan hatinya, dia dan kekasihnya itu tertawa bersama tetapi tidak dengan Odin yang harus menahan
rasa sakit ketika melihat kekasih Ernest. Lalu Odin kemudian memanggil Ernest
sembari membuang minuman serta makananan Ringannya di halaman sekolah. Ernest
yang senang berjalan menuju Odin.
“
Gimana Din , Pasanganku ini orangnya cantik dan baik hati loh ! , oh iya
namanya itu Cindy Cristina jadi kusingkat aja Cici supaya keren ! “ Sambil
tersenyum Ernest menatap Sahabatnya itu.
“
Nest kamu tahu tidak bahwa ternyata orang yang aku sayangi itu lebih memilih
pemuda lain dari pada aku , dan ternyata pemuda itu adalah kamu. Sakitnya itu
disini Nest kalau tahu kamu Nikung seperti ini !! . “ Dengan kesalnya Odin
sambil dia Menunjuk Hatinya !!.
Persahabatan
yang sudah dibangun selama 10 tahun itu akhirnya pecah dan tidak tahu mau
dibawa kemana lagi, karena rasa kecewa seseorang kepada sahabat yang tidak tahu
siapa dalang dari semua ini.
Hingga
sekarang di Tepi Pantai itu mereka mengakiri perbincangan dengan mengucapkan
selamat tinggal dan tidak ingin berbicara satu sama lain setelah ini. Kemudian
konflik kecil ini diakhiri dengan kata-kata yang cukup menyakitkan tetapi
membuat perasaan mereka agak menjadi lebih tenang yaitu , “Senang bisa
Berkenalan denganmu” . Ditinggalkannya Pantai yang hangat itu dengan damai
tanpa adanya adu otot antar kedua sahabat itu.